Dukung Kebijakan Kemendikdasmen, Kupuku Selenggarakan Workshop & FGD "Deep Learning"

kupuku.id 25 Februari 2025
img

Halo Sobat Kupuku!

Kupuku Indonesia yang didukung oleh Yayasan Hati Suci baru saja melaksanakan workshop dan focus group discussion (FGD) Deep Learning di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada 17-19 Februari 2025. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendukung kebijakan Kemendikdasmen, Abdul Mu’ti, terkait pendekatan Deep Learning dalam pembelajaran, sekaligus kebijakan mata pelajaran AI dan Coding sebagai mapel pilihan mulai tahun ajaran 2025/2026.

Peserta yang hadir dalam kegiatan ini adalah perwakilan kepala sekolah dan guru dari beberapa sekolah di Jawa Tengah dan Jawa Timur, yaitu SMAK Hikmah Mandala Banyuwangi, SMAS Ibrahimy Wongsorejo Banyuwangi, SMP Kanisius Muntilan, SMP Kanisius Sumber, SMP Kemasyarakatan Promasan Yogyakarta  dan SD Kanisius Kenalan.

Dalam workshop ini, Kupuku Indonesia menggunakan pendekatan yang berbeda dari penyelenggaraan workshop biasanya yaitu melalui metode induksi, dimana peserta diberdayakan semaksimal mungkin untuk memperoleh pengetahuannya secara mandiri. Kupuku hanya menyediakan pertanyaan pemantik untuk selanjutnya para peserta memproses jawabannya secara mandiri dengan bantuan tools Artificial Intelligence (AI). Hal ini dilakukan untuk memperdalam pemahaman peserta serta menimbulkan rasa kepemilikan terhadap materi yang dibahas, serupa dengan prinsip dari-oleh-untuk peserta.

Adapun konteks utama dari workshop ini adalah memperdalam pemahaman tentang pendekatan Deep Learning, berkenalan dengan seluk beluk model pembelajaran Project Based Learning, Inquiry Learning serta bagaimana mengintegrasikan ketiganya ke dalam Computational Thinking (CT) agar segala proses pembelajaran menjadi sistematis dan terstruktur serta berkesinambungan dari jenjang TK-SD-SMP-SMA.

Peserta mengaku mendapatkan banyak manfaat dan secara tidak langsung berefleksi tentang pembelajaran yang dilakukan di sekolah mereka. Salah satunya, Yoseph Itok, Kepala Sekolah SMP Kanisius Muntilan,

“Kegiatan bersama ini membuat saya merefresh kembali Project Based Learning dan juga pendekatan pembelajaran yang menyertainya. Saya merasa beruntung karena dengan kegiatan ini saya diingatkan kembali terkait PjBL yang sudah dilakukan sekolah dan bisa untuk mereview (minimal untuk diri saya sendiri) PjBL yang sudah dilakukan. Ternyata memang PjBL yang dilakukan selama ini belum berbasis kepada siswa, tetapi sebatas program sekolah (kemaknaannya untuk siswa belum). Yang berikutnya adalah terkait Computational Thinking (CT) yang sebelumnya terasa jauh, ternyata setelah dipelajari dan dilatihkan, bisa menjadi salah satu sarana untuk mempermudah proses dalam berbagai hal, baik itu untuk pembelajaran maupun untuk problem solving berbagai hal lain di sekolah,” paparnya.

Hal ini pun dirasakan oleh Hardiyanti Utami, perwakilan dari SMAS Ibrahimy Wongsorejo Banyuwangi,

“Hal paling penting yang saya peroleh dalam sesi FGD dan Workshop adalah segala aktivitas yang dilakukan di sekolah bersumber dari murid. Guru tidak hanya merancang proyek berdasarkan pemikiran dan masalah yang dia hadapi tetapi memastikan bahwa masalah juga ditemukan oleh siswa sehingga rasa kepemilikan siswa terhadap proyek yang dilaksanakan terbentuk,” ujarnya.

Antusiasme para peserta terhadap pembekalan materi Deep Learning, Inquiry Learning, Project Based Learning serta Computational Thinking memotivasi Kupuku Indonesia untuk menindaklanjuti workshop dengan pendampingan online dan offline kepada sekolah yang terlibat.

Kupuku berharap, kegiatan ini menjadi bagian penting dari upaya bergotong-royong untuk mendorong transformasi pendidikan Indonesia.

Bagikan ke teman kamu

KUPUKU INDONESIA